KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Sistem Informasi Manajemen (Arsitektur sistem bisnis :
sistem area fungsional)
Makalah ilmiah ini telah kami susun semaksimal mugnkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami meminta dan menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Sistem Informasi Manajemen (Arsitektur sistem bisnis : sistem area fungsional) ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
kendari, November 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang harus
dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana, dan
program kerja perusahan tersebut. Dengan perkataan lain, terdapat kesamaan bidang-bidang
fungsional yang perlu ditanganni oleh semua bentuk dari jenis organisasi niaga.
Tapi kesamaan bidang-bidang tersebut tidak berakibat pada kesemaan
kelembagaannya. Artinya penanganan berbagai bidang fungsional yang terdapat
dalam perusahaan dapat dilakukan oleh satuan-satuan kerja yang sengaja dibentuk
untuk itu.tetapi tidak mustahil terjadi penggabungan beberapa bidang fungsional
dalam satu satuan kerja tertentu atau bahkan penanganannya ditugaskan hanya
kepada seseorang atau beberapa orang saja dalam perusahaan.
Kenyataan
menunjukkan bahwa bidang-bidang fungsional yang terdapat bahwa suatu perusahaan
diklarifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu bidang- bidang fungsional
yang bersifat tugas pokok yang menberikontstribusi langsung kepada keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Dan yang kedua yaitu
bidang-bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang
tergolong kategori pertama ialah bidang produksi, bidang pemasaran, bidang
promosi, dan bidang penjualan. Yang tergolong pada kategori kedua ialah
bidang-bidang sumber daya manusia dan fungsi-fungsi sumber daya manusia.
Dalam
menjalangkan fungsinya, setiap bidang tersebut memerlukan dukungan informasi.
Bidang-bidang tersebutlah yang menjadi sorotan, dengan berbagai informasi
pendukung yang diperlukan seingga masing-masing bidang mampu menjalankan
fungsinya dengan tingkat efesiensi, efektivitas, dan produktivitas yang
setinggi mungkin.
Iii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. SISTEM AREA FUNGSIONAL
Sistem
informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan sistem informasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada
bagian tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.[1][1] Sedangkan di dalam suatu perusahaan/ organisasi itu sendiri
juga memiliki beberapa atau sejumlah area fungsional bisnis seperti akuntansi, pemasaran,
produksi, dan sebagainya seperti tampak dalam tabel sebagai berikut:
Area fungsional
|
Tugas
|
Penjualan dan pemasaran
|
Menangani penjualan dan pemasaran
produk/jasa yang dihasilkan perusahaan.
|
Manufaktur
|
Manghasilkan produk
|
Keuangan
|
Mengelola aset-aset perusahaan
|
Akutansi
|
Memelihara rekamnan-rekam transaksi keuangan dalam
perusahaan.
|
Berdasarkan
area fungsional seperti ini, dikenal sejumlah sistem inìformasi fungsional.
Jadi, sistem informasi adalah sistem informasi yang ditunjukkan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam
perusahaan. Beberapa contoh sistem informasi fungsional yang umum adalah sebagai
berikut :
a) Sistem Informasi akuntansi ( accountinginformationsystem )
b) Sistem Informasi keuangan ( Finance informationsystem )
c) Sistem informasi manufaktur ( Manufacturing / Productioninformationsystem
)
d) Sistem Informasi pemasaran ( Marketinginformationsystem atau MKIS )
e) Sistem Informasi SDM ( Human resourceinformationsystem atau
HRIS )
Macam
– macam Sistem Informasi fungsional yang ada antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lainnya berbeda – beda. Sebagai contoh perusahaan yang distribusinya
tidak memiliki sistem informasi produksi.
Perlu kita ketahui bahwa sistem – sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri
secara fisik. Sistem–sistem informasi ini terdapat berbagai sumber daya dalam
organisasi. Dalam sistem informasi perusahaan, sistem – sistem informasi
fungsional ini akan berkedudukan sebagai sub sistem – sub sistem.
Sistem informasi
|
Keterangan
|
Sistem Informasi Akuntasi
|
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (akuntan) ( departemen atau bagian
akuntasi ). Sistem ini biasanya mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan
keuangan dalam perusahaan.
|
Sistem Informasi Keuangan
|
Sistem informasi yang
menyediakan informasin pada fungsi keuangan ( departemen atau bagian keuangan
). Yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas (
cashflow dan informasi pembayaran ).
|
Sistem Informasi Manufaktur
|
Sistem informasi ini bekerja sama
dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan ( baik
dalam hal perencanaan maupun pengendalian ). Dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya
berupa data-data bahan mentah, profil vendor baru dan jadwal produksi.
|
Sistem Informasi
|
Keterangan
|
Sistem Informasi Pemasaran
|
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang akan dipakai oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa rangkaian
penjelasan.
|
Sistem Informasi SDM
|
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang akan dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi tentang informasi
gaji, ringkasan pajak dan tunjangan – tunjangan hingga kinerja pegawai.
|
Penggolongan
sistem – sistem informasi fungsional ini sering kali didasarkan pada perspektif
yang berbeda. Semua informasi, selain sistem informasi akuntansi, dianggap
sebagai sistem informasi manajemen.
2
B. PEMBAGIAN PEMODELAN SISTEM AREA FUNSIONAL
a.
Sistem Informasi Akuntansi
1) Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi
Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.[2][3] Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem
Informasi. Sistem Informasi akuntansi merupakan suatu bagian yang sangat penting
dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi
perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem
informasi yang biasanya lebih banyak berhubungan dengan data keuangan
Akuntansi
sebagai suatu sistem informasi biasanya akan mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun,
memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke
berbagai pihak. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk menyediakan
suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham,
kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan
laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang
ditahan dan laporan perubahan modal.[3][4]
Disamping
itu tujuan yang utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi
pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan
laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Agar dapat memenuhi
kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun
suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan
informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun
intern perusahaan. Sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka
sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan
menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan
komputer. Keterlibatan komputer dalam roda perputaran kehidupan perusahaan memang
bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi
perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan
dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral
dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak.
2) Fungsi Utama Sistem Informasi
Akuntansi
-
mengumpulkan dan menyimpan data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi.
-
memproses data agar menjadi informasi yang
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
-
melakukan kontrol secara tepat
terhadap aset organisasi
3) Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem sistem informasi akuntansi
terdiri atas 5 sistem, yaitu :
-
Sistem Pengeluaran
(expendituresystem) Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan
sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang
ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.
-
Sistem Pendapatan (revenuesystem)
Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.
-
Sistem Produksi (productionsysteme)
Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber
ekonomi.
-
Sistem Manajemen Sumber Daya
(resourcesmanagementsystem) Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap
(fasilitas).
-
Sistem Buku Besar dan Laporan
Keuangan (generalledgerandfinancialaccounting)
4) Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
-
Menyediakan informasi yang akurat
dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas secara efektif dan efisien.
-
Dapat Meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan
-
Meningkatkan efisiensi
-
Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
-
Meningkatkan sharingknowledge
-
Menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan
5) Faktor–faktor yang dipertimbangkan
dalam penyusunan suatu sistem informasi akuntansi:
-
Sistem informasi akuntansi yang
disusun harus memenuhi prinsip yang cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus
menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat
memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.
-
Sistem informasi yang disusun harus
memenuhi prinsip yang aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga
keamanan harta milik perusahaan.
4
-
Sistem informasi akuntansi yang
disusun harus memenuhi prinsip yang murah, yang berarti bahwa biaya untuk
menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan
sehingga relatif tidak mahal.
b. Sistem Informasi Keuangan
1) Pengertian Sistim Informasi Keuangan
Berdasarkan
dari beberapa atau berbagai pengertian menurut para ahli, sistem Informasi Keuangan adalah
sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang
bagi para pemakai di seluruh perusahaan. Sistem Informasi Keuangan juga
merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah keuangan perusahaan.[4][7]
2) Tugas Pokok Sistem Informasi
Keuangan
Terdapat 3 jenis tugas pokok untuk sistem
informasi keuangan, yaitu :
-
Mengidentifikasi kebutuhan uang yang
akan datang,
-
Membantu perolehan dana tersebut, dan
-
Mengontrol penggunaan dana.
3) Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Adapun beberapa tujuan dari Sistem
Informasi Keuangan adalah sebagai berikut :
-
Meningkatkan kualitas pelaporan
keuangan agar lebih akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mampu
menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat.
-
Mendukung efisiensi, efektifitas dan
kelancaran dalam penyusunan laporan keuangan
-
Sebagai upaya mencapai peningkatan
laporan keuangan.
4) Model Sistem Informasi Keuangan
Ketiga
tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistemoutput dalam sistem informasi
keuangan. Sistem mempunyai pengaturan yang sama dengan yang digunakan
untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur.
Komponen
input sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem audit internal, sistem
informasi akuntansi/pemrosesan data, subsistemintelejen keuangan.
Komponen output sistem informasi keuangan
terdiri atas subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, subsistem
pengendalian.
a) SubsistemInput
Terdapat
tiga subsisteminput yaitu : subsistem akuntansi/pemrosesan data, subsistem
audit internal, dan subsistem intelegensi keuangan.
-
Subsistem Informasi Akuntansi,
menyediakan berbagai data input bagi aplikasi keuangan.
-
Subsistem Audit Internal, membantu
SIA untuk menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang
dilakukan auditor.
-
SubsistemIntelejen Keuangan,
mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus
uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.
b) SubsistemOutput
Terdapat
tiga subsistemoutput yaitu : subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, dan
subsistem pengendalian.
- Subsistem Peramalan, melakukan
peramalan jangka panjang (misal 5 – 10 tahun kedepan) guna menyediakan dasar
bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
-
Subsistem Manajemen Dana, berkaitan
dengan arusnya uang melalui perusahaan.
- Subsistem Pengendalian, menyiapkan
anggaran operasi tahunan dan selanjutnya menyediakan informasi umpan balik kepada
manajer sehingga mereka dapat memantau biaya aktual dibandingkan dengan
anggaran.
c.
Sistem Informasi Manufaktur
1) Pengertian Sistem Informasi
Manufaktur
Manufaktur,
dalam arti yang
paling luas, adalah suatu
proses merubah bahan
baku menjadi produk. Proses ini meliputi : perancangan produk,
pemilihan material dan
tahap‐tahap proses dimana
produk tersebut dibuat.[6][11]
Definisi
manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas
yang kompleks yang melibatkan berbagai
variasi sumberdaya dan
aktifitas perancangan produk,
pembelian, pemasaran, mesin dan
perkakas, manufacturing, penjualan,
perancangan proses, productioncontrol, pengiriman material,
supportservice, dan customerservice.
Sistem Informasi Manufaktur merupakan suatu sistem berbasis
komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem
informasi fungsional lainnya
untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam pemecahan masalah
yang berhubungan dengan
manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya akan tetap bertumpu pada
input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung suatu fungsi produksi
yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
proses untuk memproduksi barang atau jasa.
2) Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat
digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut:[7][12]
-
Hasil produksi perusahaan akan lebih
cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer
sebagai alat prosesnya.
-
Setiap komponen data dalam suatu sistem
informasi manufaktur dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi
yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga
departemen. kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih
meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang sangat akurat dan
terpercaya.
-
Arsip lebih terstruktur karena
menggunakan sistem database.
- Dengan menggunakan sistem informasi
manufaktur yang berupa fisik robotik, maka hasil produksi semakin cepat, tepat dan
berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
3) Input Data dan Informasi dalam Model
Sistem Informasi Manufaktur
Input
data yaitu berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data
intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna. Data tersebut meliputi sumber daya manusia (SDM), material,
mesin, dan hal lainnya
yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan,
dan lain-lain.
Data
Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang akan mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir
proses. Contoh data eksternal yaitu data pemasok (supplier), kebijakan
pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
4) Subsistem Model Sistem Informasi
Manufaktur
a) SubsistemInput
Sub sistem input terdiri dari :[8][13]
-
Subsistem Informasi Akuntansi
Mengumpulkan
data intern yang akan menjelaskan operasi
manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasok. Sebagai salah satu contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam
terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara
optik atau dengan
tanda pensil yang
dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca
secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut akan ditransmisikan kekomputer pusat
untuk memperbarui database.
-
Subsistem Industri Engineering (IE)
Industrial
Engineering adalah merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan
membuat saran‐saran perbaikan.
Industrial engineering terdiri atas
proyek‐proyek
pengumpulan data khusus
dari dalam perusahaan
yang menetapkan berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
-
Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem intelijen
manufaktur berfungsi agar supaya
manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja,
material dan mesin. Adapun yang termasuk ke
dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
ü Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus lebih memperhatikan serikat pekerja
yang mengorganisasikan para pekerja
Baik dalam sistem
kontrak, tak berjangka maupun
borongan.
ü Sistem formal, manajemen
manufaktur memulai arus
informasi pekerja dengan mempersiapkan permintaan pekerja yang
dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang
menghubungkan kepada pihak pelamar.
ü Sistem informal, arus informasi antara
pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar
bersifat informal, arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer
mereka.
-
Pengumpulan (pendokumentasian) data
dari lingkungan.
-
Pengujian data.
-
Pemeliharaan data, agar menjamin
akurasi dan kemutakhiran data.
-
Keamanan data, agar menghindari
kerusakan serta penyalahgunaan data.
-
Pengambilan data dalam bentuk
laporan, agar memudahkan pengolahan
data yang lain.
b) SubsistemOutput
Subsistemoutput
adalah informasi yang dihasilkan
dari hasil pengolahan
data yang dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan
kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di
dalamnya.
-
Subsistem Produksi
Subsistem
produksi dalah segala hal
yang bersangkutan dengan
proses yang terjadi
disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur
produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah
berikutnya.
-
Subsistem Persediaan
Tingkat suatu
persediaan perusahaan sangat penting
karena menggambarkan investasi
yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan
dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat
persediaan rata-rata dapat
diperkirakan dari separuh
kuantitas pesanan ditambah safetystock.
Subsistem persediaan memberikan
jumlah stok, biaya holding, safetystock , dan lain-lain
berdasarkan hasil pengolahan data dari input,
biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan
(inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan yaitu mengukur volume
aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
-
Subsistem Kualitas
Subsistem
kualitas yaitu semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik
waktu, biaya, performa
kerja, maupun pemilihan supplier.
Fungsi dari sub sistem kualitas yaitu mengukur kualitas material saat
material diubah. Banyak hal lain yang bukan merupakan unsur
mutlak kualitas namun perlu
masuk dalam unsur
kualitas seperti proses
(ProcessControl), Perawatan (Maintenance), dan
Spesifikasi (Specification) baik produk
jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total
qualitymanagement (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan
unggul dalam semua
dimensi produk dan
jasa yang penting bagi semua
pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :[10][15]
ü Kualitas ditentukan oleh pelanggan
dan manajemen yang digunakan.
ü Kualitas dicapai oleh manajemen.
ü Kualitas yaitu seluruh tanggung
jawab seluruh penghuni perusahaan.
-
Subsistem Biaya
Komponen
biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan dari perusahaan manufaktur
secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu, sebuah sistem informasi tidak pernah terlepas unsur biaya yang
terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi sebagai alat untuk mengukur biaya yang
terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya terbagi atas dua
yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat
terjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dibagi menjadi dua
yaitu :
ü Biaya Pemeliharaan (Biaya
penyimpanan), biasanya dikatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang,
mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
ü Biaya Pembelian, mencakup biaya‐biaya yang terjadi pada saat material
dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan
pembelian dan sebagainya.
d. Sistem Informasi Pemasaran :
menyelesaikan aktivitas pemasaran
1) Pengertian Sistem Informasi
Pemasaran
Suatu
sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional
lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan.[11][16]
2) Prinsip Pemasaran
Pemasaran
terdiri atas kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan, pendistribusian, promosi, penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
3) Arus Informasi Kotler
Keterangan:
-
Intelijen Pemasaran, informasi yang
mengarah ke perusahaan dari lingkungan.
-
Informasi Pemasaran Internal,
informasi yang dikumpulkan didalam perusahaan.
-
Komunikasi Pemasaran, informasi yang
mengarah keluar dari perusahaan ke lingkungan.
4) Model Sistem Informasi Pemasaran
a) SubsistemInput Pemasaran
-
Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan
catatan penjualan yang lebih terinci, yang dapat menjadi dasar untuk Pembuatan
Laporan. Digunakan untuk aplikasi pengolahan data. Data tersebut digunakan untuk
menyediakan informasi dalam bentuk Laporan Khusus dan Laporan Periodik atau
Model Matematika.
-
Subsistem Penelitian Pemasaran
Mengumpulkan
data dari segala aspek operasi pemasaran penjualan, terutama aspek-aspek
yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Terdapat 2 jenis data
yang dikumpulkan yaitu: Data Primer dan Data Sekunder.
-
Subsistem Intelijen Pemasaran
Mengumpulkan
data dan informasi mengenai pesaing perusahaan. Pemasaran tidak akan bertanggung
jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
-
Subsistem Produk
Semua
software yang menginformasikan manajer mengenai produk tersebut. Tugas manajer
pemasaran yaitu mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur bauran
pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang
menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan
manajer dalam membuat keputusan, mulai dari menelusuri penjualan suatu produk sampai
dengan memastikan apakah produk tersebut diterima dipasaran atau tidak.
-
Subsistem Tempat
Berbagai
saluran distribusi akan digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke
konsumen.
-
Subsistem Promosi
Memberitahukan
manajer mengenai penjualan langsung dan periklanan.
-
Subsistem Harga
Semua
informasi mengenai harga produk tertentu.
-
Subsistem Bauran Terintegrasi
Memungkinkan
manajer mengembangkan strategi pemasaran.
e.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
: aktivitas manajemen personalia
1) Pengertian Sisten Informasi SDM
Sistem
informasi sumber daya manusia yaitu sistem yang bertugas untuk mengumpulkan
dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data
tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai.
2) Fungsi SDM
Sumber
Daya Manusia yaitu departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisas atas kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan sumber daya menusia seperti perekrutan, penerimaan,
pendidikan, pelatihan, manajemen data, penghentian, dan administrasi tunjangan.
Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang kompleks apabila dibandingkan
dengan factor produksi lainnya. Manusia memiliki, kemauan, keinginan,
cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan sumber daya lainnya.
3) Kegiatan Utama SDM
Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam
maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik
tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Pendidikan dan pelatihan memiliki
fungsi untuk lebih menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi melalui
berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya
peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan
secara internal maupun eksternal
Manajemen
data adalah suatu kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pegawai dan
memproses data tersebut sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber
informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi semua yang membutuhkan.
Kegiatan penghentian berfungsi untuk
mengelolah seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi yang
disebabkan oleh banyak hal seperti habisnya masa kontrak, pensiun, meninggal,
atau karena suatu kesalahan yang menyebabkan seorang pegawai harus
diberhentikan.
f.
Sistem Informasi Geokrafis
Geographicinformationsystem/sistem
informasi geografi yaitu sistem khusus pengelola data yang mempunyai informasi
spasial (bereferensi keruangan), atau dalam arti sempit yaitu sistem komputer
yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilakan
informasi keruangan.
Alat dalam sistem kerja geografis dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
12
C.
DATA WAREHOUSING (GUDANGDATA)
Gudang
data yaitu gudang data organisasi disimpan secara elektronik. Gudang data yang
dirancang untuk memfasilitasi pelaporan dan analisis 1. Definisi dari data
warehouse berfokus pada penyimpanan data.
Namun, cara dalam mengambil dan menganalisis data ekstrak, transformasi dan
data beban, dan untuk mengelola data kamus juga dianggap komponen penting dari
sistem penyimpanan data. Banyak referensi ke data pergudangan menggunakan
konteks yang lebih luas lagi. Jadi, definisi yang diperluas untuk data pergudangan
meliputi alat intelijen bisnis, alat-alat untuk mengambil, mengubah, dan data
beban ke dalam repositori, dan alat untuk mengelola dan mengambil metadata.
Datawarehousing muncul dalam
kebutuhan organisasi untuk dapat diandalkan, laporan konsolidasi, unik dan
terpadu dan analisis data tersebut, pada tingkat agregasi yang
berbeda. Realitas praktis organisasi yang paling mencolok adalah bahwa data
infrastruktur mereka dibuat oleh sistem koleksi heterogen. Sebagai contoh,
sebuah organisasi mungkin memiliki satu sistem yang menangani hubungan
pelanggan, sistem yang menangani karyawan, sistem yang menangani data penjualan
atau data produksi, sistem lain untuk pembiayaan dan penganggaran dll data. 13
Dalam prakteknya, sistem ini sering buruk atau
tidak pada semua pertanyaan yang terintegrasi dan sederhana seperti: “Berapa
banyak waktu melakukan penjualan Seseorang keluarkan untuk pelanggan Z, berapa
banyak kami menjual kepada Nasabah Z, Z adalah pelanggan puas dengan layanan
yang disediakan, Apakah Pelanggan Z membayar tagihan” bisa sangat sulit untuk
menjawab, meskipun informasi tersedia “suatu tempat” pada sistem data yang
berbeda.
Masalah lainnya adalah bahwa sistem
ERP dirancang ini untuk mendukung operasi yang relevan. Sebagai contohnya, sistem
keuangan mungkin melacak setiap cap tunggal membelinya; Ketika diperintahkan,
ketika disampaikan, ketika dibayar dan sistem akan menawarkan prinsip-prinsip
akuntansi (seperti pembukuan ganda) yang semakin merumitkan model data.
Informasi tersebut sangat bagus untuk orang yang bertanggung jawab untuk
membeli “perangko” atau akuntan berusaha menyelesaikan ketidakteraturan, tapi
CEO pasti tidak tertarik pada informasi rinci, misalnya, CEO ingin tahu hal-hal
seperti “Apa biaya?”, “Apa pendapatan?”, “melakukan inisiatif terbaru kami mengurangi
biaya?”. Namun masalah lain mungkin bahwa organisasi ini, secara internal,
dalam perselisihan tentang data yang benar. Sebagai contoh, departemen
penjualan mungkin memiliki satu pandangan biaya, sementara departemen keuangan
memiliki pandangan lain biaya yang. Dalam kasus-kasus seperti organisasi dapat
menghabiskan waktu tak terbatas membahas yang punya pandangan yang benar dari
data. Ini adalah sebagian tujuan Datawarehousing untuk menjembatani
masalah tersebut. Penting untuk dicatat bahwa dalam sistem data Datawarehousing
sumber dianggap sebagai diberikan: Ini bukan tugas konsultan datawarehousing
untuk mengetahui, bahwa karena masalahnya adalah bahwa sistem CRM
mengidentifikasi seseorang dengan inisial, sementara Karyawan-Time
Manajemen-sistem mengidentifikasi seseorang dengan nama lengkap sementara
sistem ERP mengidentifikasi seseorang dengan nomor jaminan sosial; dan karena
seseorang bisa mengubah nama-Nya: hal-hal yang tidak bekerja dan organisasi
harus berinvestasi dan mengimplementasikan satu atau dua sistem baru untuk
menangani CRM , ERP dan lain-lain dengan cara yang lebih konsisten. Sebaliknya,
konsultan datawarehousing dibebankan dengan membuat data muncul konsisten,
terpadu dan konsolidasi meskipun masalah dalam sistem sumber yang mendasarinya.
Konsultan datawarehousing mencapai ini dengan menggunakan teknik
datawarehousing berbeda, membuat satu atau lebih repositori baru data (yaitu
data warehouse tersebut) yang datanya model (s) mendukung pelaporan yang
diperlukan dan analisis.
Arsitektur
Arsitektur, dalam konteks data
organisasi usaha pergudangan, yaitu konseptualisasi tentang bagaimana data
warehouse dibangun. Tidak ada arsitektur yang benar ataupun salah, melainkan ada
beberapa arsitektur yang ada untuk mendukung berbagai lingkungan dan situasi.
Kelayakan arsitektur dapat dilihat dari bagaimana bantuan konseptualisasi di
gedung, pemeliharaan, dan penggunaan data warehouse. Satu konsep
sederhana yang mungkin dari sebuah arsitektur data warehouse terdiri atas
lapisan-lapisan saling berikut: Operasional lapisan database, Sumber
data untuk data warehouse – Sebuah organisasi sistem Enterprise Resource
Planning jatuh ke dalam lapisan ini.
Lapisan akses data yaitu: Antarmuka
antara lapisan akses operasional dan informasi – Tools untuk mengekstrak, mengubah,
data beban ke gudang jatuh ke dalam lapisan ini. Metadata lapisan;
Direktori data – Ini biasanya lebih rinci dari suatu direktori data
sistem operasional. 14
Ada kamus untuk seluruh gudang dan
kadang-kadang kamus untuk data yang dapat diakses oleh pelaporan tertentu dan
alat analisis.
Lapisan akses informasi; Data
diakses untuk melaporkan dan menganalisis dan alat untuk pelaporan dan analisa
data – alat intelijen Bisnis jatuh ke dalam lapisan ini.
Normal versus pendekatan dimensi
untuk penyimpanan data
Ada dua pendekatan yang utama untuk
menyimpan data dalam data warehouse – pendekatan dimensi dan pendekatan normal.
Dalam pendekatan dimensi, data transaksi yang dibagi akan menjadi baik
“fakta”, yang biasanya data transaksi numerik, atau “dimensi”, yang merupakan
informasi referensi yang memberikan konteks untuk fakta-fakta. Sebagai contohnya,
transaksi penjualan dapat dipecah menjadi fakta seperti jumlah produk yang
dipesan dan harga yang dibayarkan untuk produk, dan masuk ke dimensi seperti
tanggal order, nama pelanggan, nomor produk, agar kapal-dan tagihan-untuk
lokasi , dan bertanggung jawab untuk menerima perintah penjual. Keuntungan
utama dari pendekatan dimensi yaitu bahwa data warehouse lebih mudah bagi
pengguna untuk memahami dan menggunakan. Selain itu juga, pengambilan data dari data
warehouse cenderung untuk beroperasi sangat cepat. Kelemahan utama dari
pendekatan dimensi adalah: Untuk menjaga integritas fakta dan dimensi,
memuat data warehouse dengan data dari sistem operasional yang berbeda adalah
rumit, dan Sulit untuk memodifikasi struktur data warehouse jika organisasi
mengadopsi pendekatan dimensi perubahan cara di mana ia melakukan bisnis.
Dalam pendekatan normal, data di
gudang data yang disimpan berikut, untuk gelar aturan database, normalisasi.
Tabel dikelompokkan bersama-sama dengan bidang studi yang mencerminkan data
kategori umum (misalnya, data tentang pelanggan, produk, keuangan, dll).
Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah bahwa hal itu mudah untuk
menambahkan informasi ke dalam database. Kerugian dari pendekatan ini adalah
bahwa, karena jumlah meja yang terlibat, akan sulit bagi pengguna baik
untuk: bergabung dengan data dari sumber yang berbeda menjadi informasi
yang bermakna dan kemudian mengakses informasi tanpa pemahaman yang tepat
dari sumber data dan struktur data dari data warehouse. Pendekatan ini tidak
saling eksklusif, dan ada juga pendekatan-pendekatan lain. Dimensi pendekatan dapat
melibatkan normalisasi data untuk gelar.
Sesuai informasi
Fakta lain yang penting juga dalam
merancang sebuah gudang data adalah data yang sesuai dan bagaimana agar sesuai
data. Misalnya, satu sistem operasional makan data ke dalam data warehouse
dapat menggunakan “M” dan “F” untuk menunjukkan jenis kelamin seorang karyawan
sementara yang lain sistem operasional dapat menggunakan “Pria” dan “Wanita”.
Meskipun ini adalah contoh yang sederhana, banyak pekerjaan dalam menerapkan data
warehouse dikhususkan untuk membuat data konsisten makna yang sama ketika
mereka disimpan di gudang data. Biasanya, ekstrak, mengubah, alat beban yang
digunakan dalam karya ini. Master Data Management memiliki tujuan sesuai dengan
data yang dapat dianggap “dimensi”.
15
Top-down versus bottom-up desain
metodologi
- Bottom-up desain, Ralph Kimball, seorang penulis terkenal pada data pergudangan, adalah pendukung pendekatan desain data warehouse sering dianggap sebagai bottom-up. Dalam mart yang disebut pendekatan bottom-up data yang pertama yang dibentuk untuk menyediakan laporan dan kemampuan analisis untuk proses bisnis yang spesifik. Data mart berisi data atom dan, jika perlu, diringkas data. Data mart ini akhirnya bisa unioned bersama-sama untuk membuat sebuah gudang data yang komprehensif. Kombinasi data mart dikelola melalui penerapan apa yang Kimball panggilan “data warehouse bus arsitektur”. Bisnis nilai dapat dikembalikan secepat itu ke pasar data pertama dapat dibuat. Mempertahankan manajemen yang ketat terhadap arsitektur, karena data warehouse bus merupakan dasar untuk menjaga integritas data warehouse. Tugas manajemen yang paling penting yaitu membuat dimensi yakin di antara pasar data konsisten. Dengan kata Kimball, ini berarti bahwa dimensi “sesuai”.
- Top-down desain, Bill Inmon, salah satu penulis pertama pada subyek data pergudangan, telah didefinisikan sebuah gudang data sebagai tempat penyimpanan terpusat untuk seluruh perusahaan Inmon. Hal ini merupakan salah satu pendukung utama pendekatan top-down untuk perancangan data warehouse, di mana data warehouse dirancang menggunakan model data perusahaan normal. “Atomic” data, merupakan data pada tingkat terendah detail, disimpan di gudang data. Dimensi data mart yang berisi tentang data yang dibutuhkan untuk proses bisnis yang spesifik atau departemen spesifik diciptakan dari gudang data. Dalam visi Inmon gudang data adalah pusat dari Pabrik Informasi “Perusahaan” (CIF), yang menyediakan kerangka logis untuk memberikan businessintelligence (BI) dan kemampuan manajemen bisnis. Inmon menyatakan bahwa data warehouse adalah: Perihal berorientasi, Data dalam data warehouse diorganisir sehingga semua elemen data yang berhubungan dengan acara yang sama di dunia nyata atau objek yang dihubungkan bersama. Non-volatile,yaitu Data dalam data warehouse tidak pernah over-tertulis atau dihapus – sekali berkomitmen, data statis, read-only, dan saldo untuk pelaporan masa depan. Terpadu, Gudang data berisi data dari sebagian besar atau seluruhnya sistem operasional organisasi dan data ini dibuat konsisten.
Metodologi desain top-down dilihat
dari dimensi menghasilkan data yang sangat konsisten di seluruh pasar data karena
semua pasar data diambil dari repositori terpusat. desain top-down juga
terbukti tahan terhadap perubahan bisnis. Membangkitkan data mart dimensi baru
terhadap data yang tersimpan di gudang data adalah tugas yang relatif atau cukup
sederhana. Kerugian utama ke metodologi atas ke bawah adalah bahwa itu
merupakan proyek yang sangat besar dengan cakupan yang sangat luas. Biaya di
muka untuk menerapkan data warehouse dengan menggunakan metodologi atas ke
bawah adalah sangat signifikan, dan durasi waktu dari awal proyek sampai pada titik
bahwa pengalaman pengguna akhir awal dapat manfaat besar. Selain itu,
metodologi top-down bisa fleksibel dan tidak responsif terhadap perubahan
kebutuhan departemen selama tahap pelaksanaan.
Seiring waktu itu telah menjadi
lebih jelas bagi para pendukung bottom-up dan top-down data desain gudang yang kedua
metodologi memiliki manfaat dan risiko. metodologi Hybrid telah berevolusi
untuk memanfaatkan waktu lebih cepat desain bottom-up dan konsistensi
data perusahaan-macam desain top-down. 16
Gudang data versus operasional
sistem
Sistem operasional dioptimalkan
untuk melestarikan integritas data dan kecepatan pencatatan transaksi bisnis
melalui penggunaan normalisasi database dan model entitas-hubungan. perancang
sistem operasional umumnya mengikuti aturan normalisasi databaseCodd untuk
memastikan integritas data. Codd mendefinisikan lima aturan semakin ketat
normalisasi. desain database Sepenuhnya dinormalisasikan (yaitu orang memuaskan lima aturan Codd) sering mengakibatkan informasi dari suatu transaksi bisnis
yang disimpan dalam puluhan hingga ratusan tabel. databaserelasional yang
efisien dalam mengelola hubungan antara tabel ini. Database sangat cepat telah
memasukkan / update kinerja karena hanya sejumlah kecil data pada tabel
tersebut yang dipengaruhi setiap kali transaksi diproses. Akhirnya, dalam rangka
meningkatkan kinerja, data yang lebih tua biasanya secara periodik dibersihkan
dari sistem operasional.
Gudang
data yang dioptimalkan untuk kecepatan
analisis data. Sering data dalam gudang data dinormalisasi melalui model dimensi
berbasis. Juga, untuk mempercepat suatu pengambilan data, data warehouse sering
disimpan beberapa kali-dalam bentuk yang paling rinci dan dalam bentuk
diringkas disebut agregat. data warehouse yaitu Data dikumpulkan dari sistem
operasional dan diadakan di gudang data bahkan setelah data telah dibersihkan
dari sistem operasional.
Evolusi dalam organisasi menggunakan
Organisasi pada umumnya memulai dengan
menggunakan data yang relatif sederhana pergudangan. Seiring waktu digunakan,
lebih canggih berevolusi data pergudangan. Tahapan umum berikut penggunaan
gudang data dapat dibedakan:
- Offline Operasional Database : gudang data dalam tahap awal dikembangkan dengan hanya menyalin data dari sistem operasional ke server lain dimana beban pengolahan pelaporan terhadap data yang disalin ini tidak akan mempengaruhi kinerja sistem operasional itu.
- Offline Data Warehouse : gudang data pada tahap ini diperbarui dari data dalam sistem operasional secara teratur dan data gudang data disimpan dalam struktur data yang dirancang untuk memfasilitasi pelaporan.
- Real Time Data Warehouse: gudang data pada tahap ini akan diperbarui pada saat sistem operasional melakukan transaksi (misalnya pembelian atau pengiriman atau pemesanan.)
- Gudang Data Terpadu : gudang data pada tahap ini akan diperbarui setiap kali sistem operasional melakukan transaksi. Gudang data kemudian akan menghasilkan transaksi yang diwariskan kembali ke sistem operasional.
Manfaat
Beberapa manfaat yang menyediakan
data warehouse adalah sebagai berikut: Gudang data menyediakan model data
yang umum untuk semua data tanpa bunga sumber data itu. Hal ini membuat lebih
mudah untuk melaporkan dan menganalisa informasi daripada kalau beberapa model
data yang digunakan untuk mengambil informasi seperti faktur penjualan,
penerimaan pesanan, biaya buku besar, dll 17
Sebelum memasukkan data ke dalam
data warehouse, ketidakkonsistenan akan diidentifikasi dan diselesaikan. Hal ini
sangat menyederhanakan pelaporan dan analisa. Informasi dalam data warehouse berada di bawah kontrol pengguna gudang data sehingga, bahkan jika sumber data
sistem ini dihapus dari waktu ke waktu, informasi di gudang dapat disimpan
dengan aman untuk waktu yang lama.
Karena mereka terpisah dari sistem
operasional, data warehouse akan menyediakan pengambilan data tanpa memperlambat
sistem operasional. Gudang data
dapat bekerja dalam kaitannya dengan dan, karenanya, meningkatkan nilai
aplikasi bisnis operasional, terutama customerrelationshipmanagement
(CRM) sistem. Gudang data
memfasilitasi aplikasi sistem pendukung keputusan seperti laporan tren
(misalnya, barang-barang dengan penjualan paling di daerah tertentu dalam dua
tahun terakhir), laporan pengecualian, dan laporan yang menunjukkan kinerja
aktual versus tujuan.
Kekurangan
Ada juga kerugian untuk menggunakan
data warehouse. Beberapa di antaranya adalah: gudang data tidak lingkungan
optimal untuk data tidak terstruktur. Karena data harus diekstrak, diubah
dan dimasukkan ke dalam gudang, ada unsur latency dalam data datawarehouse. Selama
hidup mereka, gudang data dapat memiliki biaya tinggi. gudang data bisa
mendapatkan usang relatif cepat. Ada biaya penyampaian informasi suboptimal
bagi organisasi.
Sering kali ada garis halus antara
gudang data dan sistem operasional. Gandakan, fungsionalitas mahal dapat
dikembangkan. Atau, fungsi dapat dikembangkan di gudang data yang, dalam
retrospeksi, seharusnya dikembangkan dalam sistem operasional dan sebaliknya.
Contoh aplikasi
Beberapa aplikasi pergudangan data
dapat digunakan untuk adalah:
- Analisis churn kartu kredit
- Asuransi analisis penipuan
- Analisis catatan panggilan
- Logistik manajemen.
Masa depan
Data pergudangan, seperti teknologi
apapun itu memiliki sejarah inovasi yang tidak menerima penerimaan
pasar. Pada 2009 Gartner Group kertas diprediksi perkembangan dalam
intelijen bisnis / data pergudangan pasar. Karena kurangnya informasi,
proses, dan alat-alat, hingga 2012, lebih dari 35 persen dari 5.000 perusahaan
top dunia secara teratur akan gagal membuat keputusan wawasan tentang perubahan
signifikan dalam bisnis mereka dan pasar.
Pada tahun 2012, unit usaha akan
mengendalikan paling tidak 40 persen dari total anggaran untuk intelijen
bisnis. Pada 2010, 20 persen dari organisasi-organisasi akan memiliki
aplikasi analitik industri-spesifik yang disampaikan melalui software sebagai
layanan sebagai komponen standar intelijen portofolio bisnis merek. 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seiring
dengan berkembangnya ilmu teknologi (IPTEK) dan informasi pada era globalisasi
seperti saat ini manusia akan lebih mudah untuk mendapatkan segala kebutuhannya.
Saat ini informasi telah dibagi dalam beberapa bidang, salah-satu diantaranya
yaitu informasi geografis. Sistem informasi geografis yaitu sistem khusus suatu
pengelola data yang mempunyai informasi spasial. (bereferensi keruangan), atau dalam artian
sempit yaitu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola, dan menampilakan informasi keruangan.
Agar memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan disusun
suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi
yang lebih berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang
disusun untuk suatu perusahaan akan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin
pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan
yang sederhana sampai denagncomputer.
iv
DAFTAR PUSTAKA
Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem
Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
O’Brien, James A.2005. Pengantar
Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
Mukhtar, Ali Masjono, S.E.
MBIT.1999.Audit Sistem Informasi,PT.RinekaCipta:Jakarta
Tunggal, Amin Widjaja, Drs.1993.Sistem Informasi Akuntansi.PT.RinekaCipta:Jakarta
Hariningsih S.P.2006.Sistem Informasi Akuntansi. Ardana
Media:Yogyakarta
Mardi, Dr., M.Si; Sistem Informasi Akuntansi: Penerbit
Ghalia Indonesia
thanks sudah berkunjung
BalasHapuskak minta file nya bole??
Hapus