IKSHAN HASAN

LightBlog

Breaking

TGM

loading...
loading...

Jumat, 18 Agustus 2023

Kadar Air Tanah || Pengujian Sampel Tanah

 

Kadar Air Tanah

 

Pendahuluan

            kadar air adalah perbandingan berat air yang mengisi rongga pori material tanah atau batuan terhadap berat partikel padatnya, yang dinyatakan dalam persen. Penentuan kadar air untuk tanah dan batuan dilakukan di laboratorium tehadap contoh tanah atau batuan yang diambil dari lapangan.

            Kadar air merupakan satu dari sifat-sifat indeks yang digunakan untuk membuat korelasi antara perilaku tanah dan sifat-sifatnya. Kadar air material digunakan untuk menyatakan hubungan antara fase udara, air, dan butiran padat yang berada dalam volume material.

Tujuan

-       Kegunaan hasil uji kadar air ini dapat diterapkan untuk menentukan konsistensi perilaku material dan sifat fisik pada tanah kohesif, konsistensi tanah bergantung dari nilai kadar airnya.

-       Nilai kadar air ini dapat digunakan untuk pengujian lainnya seperti pada pengujian penentuan batas cair dan batas plastis tanah.

Komposisi Tanah

            Tanah Terdiri dari :

Ø  Butiran tanah yang padat (Solid)

Ø  Air (Water)

Ø  Udara (air)

Hubungan Volume dan Berat

            Terdapat dua hubungan umum yang dipakai untuk suatu elemen tanah :

1.    Kadar air (water content) = Wc

2.    Berat volume (unit weight)

Benda Uji

1.     Contoh uji harus dilindungi dan dipelihara selama pengangkutan

2.    Simpan contoh uji di dalam tempat yang antikarat dan kedap udara pada temperature antara 3°C dan 30°C sebelum pengujian serta pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung

3.    Penentuan kadar air harus dilakukan segera setelah pengambilan contoh uji

4.    Benda uji dibuat minimal tiga buah agar hasil uji dapat dirata-ratakan

Peralatan

            Berikut peralatan yang digunakan pada pengujian kadar air :

1.    Oven (dapat mempertahankan keseragaman temperature 110°+5°C)

2.    Timbangan ketelitian 0,01 gram dan 0,1 gram

3.    Cawan benda uji

4.    Desikator (Optional)

5.    Alat pemegang cawan (Jepitan/kaos tangan tahan panas)

6.    Pisau, spatula, sendok, kain pembersih, dan penggaris contoh

Prosedur Pengujian

Berikut prosedur pengujian kadar air tanah :

Ø  Timbang dan catat massa cawan kering yang kosong

Ø  Masukan benda uji ke dalam cawan lalu timbang

Ø  Tempatkan cawan yang sudah berisi benda uji ke dalam oven pengering pada suhu 110+-5°C dengan waktu 12 hingga 16 jam (semalaman)

Ø  Keluarkan wadah uji dari oven

Ø  Kondisikan benda uji dan wadah untuk mendingin hingga suhu ruangan pada desikator tertutup

Ø  Jika sudah mencapai suhu ruangan, timbang massa cawan dan tanah

Perhitungan

            Hitung kadar air material dengan cara sebagai berikut :

 

Keterangan :

W                     adalah kadar air (%)

W1                   adalah massa cawan dan tanah basah (gram)

W2                   adalah massa cawan dan tanah kering (gram)

W3                   adalah massa cawan (gram)

(W1-W2)         adalah massa air (gram)

(W2-W3)         adalah massa tanah kering (partikel padat) (gram)

 

Pelaporan

            Pada formular uji atau lembar data uji harus mencakup :

1.    Identifikasi contoh uji (material), seperti nomor bor, kedalaman, nomor contoh uji, nomor pengujian dan nomor wadah uji.

2.    Kadar air material benda uji hingga ketelitian 1% untuk metode A, atau 0,1% untuk metode B yang disesuaikan dengan massa minimum benda uji

3.    Menunjukkan jika benda uji memiliki massa di bawah minimal

4.    Menunjukkan benda uji mengandung lebih dari satu lapisan material

5.    Menunjukkan jika suhu pengeringan berbeda dari 110 ± 5°C.

6.    Menunjukkan jika ada material (ukuran dan jumlah) dikeluarkan dari benda uji

Ketika melaporkan nilai kadar air dalam tabel, gambar, dll, data-data yang tidak memenuhi persyaratan harus dicatat, seperti tidak memenuhi persyaratan massa, keseimbangan, atau persyaratan suhu, atau bagian yang dikeluarkan dari benda uji.

 

Ketelitian

v  Ketelitian operator Tunggal

Untuk operator Tunggal, koefisien variasi adalah 2,7%. Dua hasil uji yang diperoleh dengan operator yang sama dan peralatan yang sama, telah cukup memadai bila tidak ada perbedaan lebih dari 7,8% dari nilai rata-ratanya

v  Ketelitian multi laboratorium

Untuk multi laboratorium, koefisien variasi adalah 5,0%. Dua hasil uji yang diperoleh dengan operator yang berbeda, menggunakan peralatan yang berbeda, telah cukup memadai bila tidak ada perbedaan lebih dari 14,0% dari nilai rata-ratanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel